Program hibah rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu dari Koperasi Kerta Raharja terus berlanjut pada Tahun 2021. Kali ini tidak hanya membangun rumah salah satu warga, namun juga fasilitasi sanitasi gratis bagi masyarakat di sekitar lokasi.
Hal tersebut terungkap dalam acara peresmian rumah layak huni bagi Faijah yang berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), merangkap buruh pengrajin emping dan buruh bangunan, pada hari Rabu, 24 Maret 2021 berlokasi di Kp. Kubang Inpres Rt. 021/003 Desa Angsana Kecamatan Mancak Kabupaten Serang. Hadir dalam acara peresmian Plt. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Serang, Prauri, SH, S.Sos, M.Si, perwakilan dari Koperasi Kerta Raharja, dan unsur Muspika Kecamatan Mancak.
Ibu Faijah adalah buruh pengrajin emping melinjo asal Kecamatan Mancak mendapatkan Program Hibah Rumah Layak Huni adalah anggota anggota KSPPS Abdi Kerta Raharja Cabang Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, ia adalah ibu rumah tangga yang sehari hari ikut membantu tetangganya dalam produksi emping. Sementara suami bekerja serabutan sebagai buruh dengan penghasilan tidak menentu.
Awalnya rumah IRT yang berprofesi buruh pengrajin emping ini kondisinya memprihatinkan, rumah bilik yang mengandalkan dinding bamboo yang mulai rapuh dan rusak. Rumah sebagian besar berbahan kayu yang sudah rapuh termakan usia. Beberapa bagian rumah beralaskan lantai semen sedang atap sudah banyak yang bocor.
Pembangunan rumah dimulai pada hari Senin tanggal 8 Maret 2021 dengan estimasi pekerjaan selama 10 hari. Hibah rumah layak huni AKR Syariah dibangun secara permanen. Dinding menggunakan herbel sementara atap dibuat dari rangka baja ringan dan asbes. Lantai menggunakan keramik seluruhnya, dengan luas rumah 5 x 7 meter terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tengah, kamar mandi dan dapur.
Selain membangun rumah layak huni huni untuk ibu Faijah dan keluarga, AKR SYariah juga membangun Sanitasi Umum untuk masyarakat yang berlokasi tepat dibelakang rumah.
Kondisi warga desa Angsana khususnya di Kampung Kubang Impres selama ini kekurangan dalam mengakses air bersih . selama ini warga mengandalkan sumber mata air kecil yang berada masuk kedalam kebun warga untuk berbagai kegiatan mandi, cuci, kakus bahkan untuk air minum. Sarana sanitasi umum yang dibangun nantinya meliputi ketersedian air bersih dan juga sarana mandi, cuci, kakus yang bisa digunakan gratis untuk masyarakat. (IDAM).